Abad Pertengahan Awal Kejatuhan Romawi Kuno, Agama Kristen, Pemikiran Negara dan Hukum yang kurang dan awal polemik baru, Paus.

Gambaran ilustrasi bagaimana peperangan jaman Romawi Kuno

Gambaran ilustrasi bagaimana peperangan jaman Romawi Kuno Sumber Gambar
Awal polemik dan kurangnya keinginan berfikir kritis

Romawi Kuno atau bangsa Romawi Kuno di mulai daerah-daerah yang terpecah-pecah, saling berperang dan akhirnya membuat suatu keputusan dan menjadi satu Imperium dunia. Waktu berubah dan kejayaanpun lenyap sama seperti manusia yang juga memiliki batas di kehidupan ini, tidak ada yang abadi selain ketidakabadian itu sendiri. Kiranya apa yang kita tinggalkan di dunia ini adalah hal baik dan berguna bagi banyak orang, mungkin itu adalah hal terakhir yang bisa membuat kita lebih berarti meskipun waktu yang kita miliki telah habis dan tubuh menjadi tanah. Sama seperti para pemikir besar Yunani, Romawi yang memberikan kita hingga saat ini suatu referensi yang baik meskipun waktu telah berlalu lebih dari 2000 Tahun lamanya.

Lukisan ilustrasi bagaimana teori Teokrasi menyebar dan diajarkan

Lukisan ilustrasi bagaimana teori Teokrasi menyebar dan diajarkan Sumber Gambar
Teori Teokrasi yang menjadi polemik baru pada bentuk pemerintahan dan mengancam kedudukan penguasa dan raja-raja pada saat itu berkembang pada jaman abad pertengahan yaitu pada sesudah jatuhnya kerajaan Romawi Barat pada abad ke V (tahun 476) sampai abad XV (tahun 1453 tahun jatuhnya Romawi Timur) atau jaman Renaissance.
Lukisan Ilustrasi Pasukan Tentara Abad Pertengahan

Lukisan Ilustrasi Pasukan Tentara Abad Pertengahan Sumber Gambar
Abad pertengahan, pada abad pertengahan ini pemikiran tentang keilmuan bernegara dan hukum kuranglah berkembang. Pada abad ini orang-orang lebih berserah segala sesuatunya pada Tuhan (Teokratis), hal yang baik menurut penulis namun sepertinya hal ini juga agar pemerintahan tidak terganggu oleh pemberontakan dan para pemikir, hal ini juga disebabkan oleh kurangnya keinginan untuk berfikir kritis.

Agama Kristen. Negara, Gereja dan Paus
Lukisan ilustrasi bagaimana proses Pembabtisan

Lukisan ilustrasi bagaimana proses Pembabtisan
  Sumber Gambar
Agama yang paling dominan dan terkenal pada jaman abad pertengahan adalah agama Kristen. Tentunya kebesaran dan baiknya sesuatu hal tentu memiliki hal yang kurang baik di dalamnya seperti halnya bentuk negara, namun yang ingin penulis bicarakan disini bukanlah bagaimana agama itu sendiri namun bagaimana orang-orang yang menjadikan agama tersebut menjadi suatu alat untuk memerangi pendapat orang lain. Pada jaman abad pertengahan para penganut agama kristen merasa bahwa mereka sajalah pemilik pengetahuan yang paling sempurna, lebih tinggi derajatnya diantara orang lain dan apa yang mereka (oknum) cetuskan tidak dapat diganggu pihak lain yang dimana pihak dari luar oknum tersebut adalah tidak ada dan tidak pernah sederajat dengan mereka. Hal ini juga menjadi awal polemik baru terhadap Gereja dan Negara yang membuat keinginan para raja pada saat itu untuk mematikan agama Kristen, namun yang terjadi adalah semakin banyaknya penganut dari agama Kristen. Keinginan dan keinginan para penganut agama Kristen ini semakin diperkuat oleh adanya suatu aliran yang disebut dengan aliran Schoolastik dimana aliran ini menjelaskan bahwa ilmu itu harus mengabdi kepada agama. Para penganut agama Kristen pada masa abad pertengahan percaya bahwa tidak ada kekuasaan yang harus dipatuhi di dunia ini dan yang harus diataati terlebih dahulu adalah perintah Tuhan.

Lukisan dari Paus pertama, Paus Santo Linus

Lukisan dari Paus pertama, Paus Santo Linus
Sumber Gambar
Organisasi Kristen yang terkuat dan terbesar hingga saat ini adalah organisasi Katolik Roma yang berpusat di Vatican dan awal terbentuknya organisasi ini pada abad pertengahan dimana agama Kristen menjadi agama resmi daripada negara. Organisasi ini dikepalai oleh seorang Paus yang berganti-ganti hingga pada saat ini. Namun akibat dari hal-hal seperti ini pemeluk-pemeluk agama Kristen tidak memiliki kebebasan berfikir, perintah-perintah Tuhan yang tidak terang hanya boleh ditafsirkan oleh Paus dan segala-galanya dikembalikan pada agama dan Tuhan, sejalan dengan daripada itu para penganut agama ini percaya bahwa seorang Paus juga menjadi wakil Tuhan di dunia ini.
 
Lalu siapakah yang tertinggi diantara Negara dan Gereja ? antara Paus dan Raja ?
Yang memiliki keuasaan tertinggi pada saat itu adalah Tuhan, dan wakilnya adalah suatu persoalan yang membagi-bagi masyarakat kepada setidaknya dua bagian yaitu kaum Legist atau kaum yang menganut Raja sebagai wakil Tuhan di dunia dan kaum Canonist, mereka yang menganut Paus sebagai wakil Tuhan di dunia.

Aliran baru Abad Pertengahan
Sebagaimana dijelaskan bahwa pada abad pertengahan banyak terjadi pertentangan-pertentang tentang Agama, Negara, Paus dan Raja. Yang menghasilkan aliran baru bernama Eklecticisme, lalu Neo-Platonisme yang dipelopori oleh Plotinus, yang hidup antara tahun 205-270 . Ajaran Plotinus ini merupakan jembatan peralihan dari filsafat Yunani ke alam pemikiran teokratis (Kristen). Bagi Plotinus Tuhan itu adalah hakekat satu-satunya yang paling luhur, dari mana terbit segala-galanya dan yang tak dapat diterangkan dengan kata-kata. Dan Plotinus menjadi jalan agama Kristen dan seorang pemikir besar yang pada umumnya sukar dipahami rakyat.
 
Sejarah ketatasusilaan
Pada jaman Yunani Kuno pada masa hidup seorang Plato, Plato pernah juga mengungkapkan mengenai ketatasusilaan bahwa manusia harus meningkatkan ilmunya sampai pada ilmu pengetahuan murni, dengan melepaskan semua ikatan pancaindera. Bahwa manusia harus berikhtiar melihat Tuhan, hal mana tak dapat dicapai dengan pikiran saja, melainkan harus dengan extase (bersemedi). Dan tempat bertemunya filsafat Yunani dengan agama Kristen adalah di Alexandria, tempat dimana lahirnya Neo-Platonisme.

Penerimaan dan Pengakuan Agama Kristen di Abad Pertengahan

Patung dari seorang kaisar Commodus

Patung dari seorang kaisar Commodus  Sumber Gambar
Penerimaan Agama Kristen pada jaman abad pertengahan dimulai dari para pejabat pemerintahan yang mengakui keberadaan dan adanya keinginan dari para pejabat tersebut untuk ikut dan menganut agama Kristen sebagai agamanya. Beberapa faktor lainnya adalah bahwa pengikut agama ini meski sudah dilakukan upaya ‘pemusnahan’ namun para pengikutnya bukan semakin sedikit dan malah semakin banyak. Romawi Kuno pada awalnya percaya pada dewa-dewa dan agama Kristen benar-benar mengancam keberadaan raja-raja pada masa itu. Kaisar Commodus adalah kaisar yang pertama menerima agama Kristen, dan memperbolehkan para penganutnya berada disekitarnya.

Bagikan:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan sopan santun dan kaidah yang berlaku

Top Ads

Middle Ads 1

Middle Ads 2

Bottom Ads