Kaum Monarkomaken. Hotman, Brutus, Buchanan, Johannes Althusius, Mariana, Bellarmin, Suarez Dan Milton
1. Hotman
Foto, lukisan dan sepenggal
penjelasan mengenai Francios Hotman Sumber Gambar
|
Penulis buku Pranco Gallia pada
tahun 1573. dasarnya
adalah menentang Absolutisme yang bukanlah dasar dari ajaran agama,
melainkan sejarah.
Sebenarnya Hotman bukanlah seorang monarkomaken namun orang-orang
pada masa itu menggolongkan beliau dalam pengertian tersebut.
2. Brutus
Foto karya seorang penulis dengan
nama samaran Brutus Sumber Gambar
|
Seorang penulis dan Brutus bukanlah nama pengarang sebenarnya
dari buku tersebut. Buku yang ditulisnya adalah buku dengan judul
Vindiciae Contra Tyrannos atau
dalam pengertiannya adalah Alat-alat
hukum melawan Tyranni.
Buku yang salah satu prinsipnya adalah menentang perlawanan terhadap
raja-raja yang memiliki kekuasaan Absolut.
3. George Buchanan
Lukisan ilustrasi rupa seorang
George Buchanan Sumber Gambar
|
Penulis buku De Jure regni apud Scotos dalam
artiannya adalah Tentang
kekuasaan raja pada bangsa Skotlandia.
Hidup pada tahun 1506-1582, seorang humanist. Ia mencetuskan ide dan
pemikirannya dengan terlebih dahulu mendefiniskan dan membedakan
antara Raja dengan Tyran. Raja adalah orang yang memegang
pemerintahan dan kekuasaannya itu diperoleh daripada rakyatnya dan
melakukan pemerintahannya atas dasar keadilan. Jika tidak demikian
atau Raja itu adalah seorang Tyran maka ia boleh dibunuh tanpa
hukuman.
4. Juan de Mariana
Lukisan ilustrasi rupa seorang Juan
de Mariana Sumber Gambar
|
Pada tahun 1599 menulis buku De Rege ac Regis Indstitutione
dalam
terjemahannya Tentang
hal raja dan kedudukannya.
Mariana adalah sarjana asal Spanyol, dan bukunya tersebut menjadi
pegangan raja Philip
III
dalam memerintah Spanyol. Ajaran Mariana banyak kesamaan dengan
Buchanan
juga Niccolo
Machiavelli.
Dalam buku tersebut Mariana menulis bahwa Negara sebagai sesuatu yang
lebih rendah kedudukannya daripada Gereja dan tidak ada hubungannya
dengan kesusilaan.
5.
Bellarmin
Lukisan
ilustrasi rupa seorang Bellarmin Sumber Gambar
|
Bellarmin
hidup pada tahun 1542-1621 seorang kardinal
dan seorang Controversialis.
Penulis
buku Disputationes,
yang
mengajarkan bahwa Paus tidak mempunyai kekuasaan dalam lapangan
keduniawian
dan buku Dan
Tractatus de Potestate Summi Pontivicus in Rebus Temporalibus,
tentang
kekuasaan Paus dalam lapangan keduniawiaan.
6. Francesco Suarez
Lukisan
ilustrasi rupa seorang Francesco Suarez Sumber Gambar
|
Sama dengan Bellarmin yang juga dalah seorang Controversialis,
sarjana Spanyol yang hidup pada tahun 1548-1617. Penulis buku
Tractatus de Ligibus ac Deo Legislatore atau
Uraian
tentang undang-undang dan Tuhan, Pembentuk undang-undang.
Pelopor Hugo de Groot,
pencipta hukum antar negara. Menurut Suarez bahwa tidak ada satu
negarapun yang dapat berdiri sendiri tanpa mengadakan hubungan dengan
negara-negara lain.
7.
John
Milton
Lukisan
ilustrasi rupa seorang John Milton Sumber Gambar
|
Seorang
penyair dan semasa hidupnya ia mengalami masa pembunuhan raja Charles
I dan oleh pembelaan-pembelaannyalah yang membuat ia menjadi
terkenal.
8.
Johannes
Althusius/Johan Althaus
Lukisan
ilustrasi rupa seorang Johannes Althusius/Johan Althaus Sumber Gambar
|
Seorang
monakomaken yang Calvinis (penganut ajaran Calvin seorang
Reformator), hidup pada tahun 1568-1638. Menulis buku pada tahun 1610
dengan judul Politica
Methodice Digesta artinya
Susunan
ketatanegaraan yang sistematis, yang diperkuat dengan contoh-contoh
dari sejarah biasa dan sejarah suci.
Perjanjian Menurut Johannes Althusius
Perjanjian menurut Johannes
Althusius adalah suatu perjanjian pendudukan. Sifatnya adalah
bertingkat. Artinya disini adalah dalam perjanjian itu orang-orang
akan menyerahkan kekuasaannya kepada kesatuannya yang daripada itu
dimaksudkan adalah rakyat, dimana rakyat ini akan mengadakan
perjanjian dengan raja pada saat itu dalam menjalankan undang-undang
yang berlaku dan disini rakyat berjanji akan taat. Meskipun raja
adalah perseorangan yang menjalankan undang-undang namun kekuasaan
tertinggi tetap ada pada rakyat termasuk di dalamnya membuat
undang-undang. Hal ini juga dicetuskan Johannes Althusius apabila
seorang raja melanggar undang-undang daripada rakyat maka raja layak
diturunkan bahkan dengan jalan pemaksaan dan kekerasan, sebab
kekuasaan dan kedaulatan tertinggi menurut Johannes Althusius seperti
dijelaskan sebelumnya adalah berada pada rakyat.
Referensi dan Sumber :
1. Hotman, Pranco Gallia.
1573
2. Brutus, Vindiciae Contra Tyrannos
3. George Buchanan, De
Jure regni apud Scotos.
1506-1582
4. Juan de Mariana, De
Rege ac Regis Indstitutione.
1599
5.
Bellarmin, Disputationes.
1542-1621
6.
Bellarmin, Dan
Tractatus de Potestate Summi Pontivicus in Rebus Temporalibus.
1542-1621
7.
Francesco Suarez, Tractatus
de Ligibus ac Deo Legislatore 1548-1617
8.
Johannes Althusius, Politica
Methodice Digesta.
1568-1638
Posting Komentar